Sebab, ada lagu-lagu kami yang mengalir merdu di telinga.
Sebab, ada foto-foto yang mengkekalkan ribuan memori.
Sebab, ada telepon-telepon yang tanpa sengaja selalu
ditunggu.
Sebab, ada pesan-pesan dalam ponsel yang masih enggan
dihapus.
Adalah rindu yang tak bisa ditepis.
Adalah kenangan yang seringkali datang tanpa diundang.
Adalah hari-hari yang dulu kami lewati bersama.
Adalah tawa renyahnya yang masih sering terdengar dalam
angan.
Jadi, ia yang entah sekarang ada dimana, masih bertahta
disini.
Jadi, ia yang entah sekarang sedang apa, masih bertahan disini.
Jadi, ia yang entah sekarang milik siapa, masih bersemai
disini.
Jadi, maafkan aku, kekasihku.
Tak bisa aku benar-benar mencintaimu.