Pernah
menghabiskan malam dengan berbagi cerita.
Pernah
begitu bahagia hanya dengan bertemu raga.
Pernah
saling merengkuh tubuh dengan lembut.
Dan memadu
kasih dengan mulut yang terpagut.
Tanpa
bahasa. Tanpa aksara.
Kita pernah begitu
gila.
Pernah
bertahta tertinggi di hati satu sama lain.
Pernah
menyusun masa depan dalam bayangan baju pengantin.
Pernah merasakan
debar jantung yang begitu bising.
Dan lupa
bahwa dulunya kita hanyalah orang asing.
Ya, aku
ingat betul tiap detik yang kulalui bersamamu.
Dengan
genggaman tangan yang enggan kau lepas.
Dengan
desahan nafas yang semakin memanas.
Dan dengan
kenangan itulah kau berkemas.
Memastikan
sisa-sisa impian kita telah kandas.
Aku tak
pernah memintamu untuk tinggal.
Namun,
kadang-kadang aku berpikir.
Ingatkah kau
bahwa kita pernah sejatuh cinta itu?