Sabtu, 05 Juli 2014

Teruntuk Sebuah Nyawa Di Dalam Rahimku

Selamat pagi, kamu di dalam perutku. Aku masih tidak menyangka kamu hadir dalam kehidupanku. Dalam hari-hariku. Kamu yang akan menemaniku selama 9 bulan nanti. Kamu yang akan selalu ada denganku. Aku tidak sabar untuk melihatmu dengan mata kepalaku sendiri. Bukan dengan bantuan mesin USG sang bidan.
Kamu sang juara. Bayangkan betapa banyak teman yang kamu kalahkan untuk menetap di rahimku. Kamu juaranya! Kamu yang terhebat! Kamu hebat, Nak!
Nak, anakku tersayang. Jika kelak kamu telah lahir ke dunia, jangan pernah tanya siapa bapakmu ya. Karena sejujurnya, ibu pun tidak tahu. Tidak ada yang tahu siapa bapakmu. Tapi, ibu bisa menjadi ibu sekaligus bapak untukmu. Ibu janji. Ibu akan melakukan apa saja untuk bisa membahagiakanmu.

Ibumu memang seorang jalang. Bapakmu tak lebih hina dari binatang. Tapi, anakku sayang. Ibu pasti akan selalu membuatmu senang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar